Daftar isi
BeralihJika Anda menggunakan peralatan listrik setiap hari, Anda perlu mengetahui perbedaan antara kontaktor AC dan kontaktor DC.
Salah satu kelemahan utama kontaktor AC adalah tidak kompatibel dengan kumparan yang kompatibel dengan DC. Kontak tipe DC dapat digantikan dengan kumparan tipe DC untuk penggunaan jangka pendek, tetapi tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang.
Meskipun resistansi kontaktor tipe DC rendah dibandingkan dengan resistansi kontaktor tipe AC, terdapat banyak perbedaan antara kedua tipe tersebut. Perbedaan utama antara keduanya adalah bentuk kumparan. Kontaktor AC memiliki kumparan yang tipis dan panjang, sedangkan kontaktor tipe DC memiliki kumparan yang pendek dan tebal. Kedua kumparan tersebut terbuat dari tembaga, dan kontaktor tipe AC menggunakan kumparan dengan diameter besar dan resistansi yang kecil.
Perbedaan penting lainnya antara kontaktor gaya DC dan gaya AC adalah cara kerjanya. Dalam rangkaian DC, busur listrik dihasilkan saat sakelar dinyalakan, atau motor dihidupkan dan dimatikan.
Di sisi lain, kontaktor DC memadamkan busur listrik di sirkuit sakelar mati dengan aman. Kontaktor tipe DC dapat tertutup rapat atau diisi gas.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang perbedaan antara kontaktor AC dan kontaktor DC, teruslah membaca artikel ini.
Kontaktor AC adalah perangkat listrik yang menggunakan medan elektromagnetik untuk mengendalikan aliran arus. Kontaktor ini terdiri dari kumparan, inti besi yang bergerak, dan kontak bantu. Kontak utama memungkinkan arus yang lebih besar melewatinya dan melengkapi rangkaian.
Kontak bantu hanya memungkinkan sedikit arus mengalir melaluinya. Kontak bantu biasanya dihubungkan ke sirkuit kontrol. Artikel ini menjelaskan cara kerja kontaktor arus bolak-balik.
Kontaktor AC memiliki kumparan berbentuk cincin yang terbuat dari besi dengan resistansi kecil. Akibatnya, kontaktor ini menghasilkan sedikit panas. Sebaliknya, kontaktor DC memiliki kumparan yang memiliki banyak lilitan dan memiliki celah untuk membuang panas. Karena perbedaan ini, kontaktor AC lebih disukai daripada kontaktor DC.
Kontaktor DC digunakan untuk mengganti sirkuit DC. Kontaktor ini diperlukan untuk berbagai industri, termasuk kendaraan listrik, sistem fotovoltaik, transportasi kereta api, distribusi daya, dan telekomunikasi.
Tenaga penggerak pada kontaktor DC berasal dari kumparan yang dililitkan di sekitar inti elektromagnetik. Kumparan tersebut berfungsi sebagai elektromagnet dan terdiri dari dua bagian: bagian tetap yang disebut inti dan bagian yang dapat digerakkan yang disebut jangkar. Agar dapat bekerja, kumparan harus menghasilkan tenaga yang lebih besar daripada pegas. Untuk mencegah terjadinya busur listrik, kumparan kontaktor harus memiliki induktansi yang lebih tinggi daripada jangkarnya.
Kontaktor DC adalah perangkat yang dikontrol secara elektrik yang mengendalikan arus dalam sirkuit DC dengan membuka dan menutup kontak internal. Perangkat ini sering digunakan dalam lingkungan industri dengan siklus hidup dan mati yang sering karena kekokohannya.
Ada dua jenis utama kontaktor, AC dan DC. Keduanya bekerja dengan cara yang sama, tetapi perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa kontaktor AC menggunakan kumparan dengan beberapa lilitan dan resistansi rendah untuk menghasilkan panas. Kontaktor ini dapat ditempatkan di mana saja, tetapi kontaktor DC memerlukan celah di sekitar kumparan. Selain itu, kontaktor AC menggunakan busur grid untuk memadamkan busur, sedangkan kontaktor DC menggunakan busur magnet.
Kontaktor AC memiliki arus awal yang lebih tinggi daripada tipe DC, tetapi frekuensi operasi maksimumnya jauh lebih rendah daripada tipe DC. Kontaktor DC dapat diaktifkan setiap dua jam atau lebih, sementara kontaktor AC memiliki jumlah siklus aktivasi yang terbatas. Jika Anda tidak yakin mana yang tepat untuk aplikasi Anda, konsultasikan dengan profesional. Kontaktor AC direkomendasikan untuk digunakan di tempat yang dayanya sering berfluktuasi, sementara kontaktor DC cocok untuk aliran arus yang tetap, stabil, dan konstan.
Perbedaan lain antara kontaktor AC dan kontaktor DC adalah bahwa kontaktor AC memiliki kumparan yang lebih kecil. Kontaktor AC memiliki resistansi yang lebih tinggi daripada kontaktor DC. Resistansi kumparan menentukan seberapa tinggi arus eksitasi yang dapat dihasilkan.
Perbedaan utama antara kontaktor AC dan DC adalah ukurannya. Kontaktor DC memiliki lebih banyak kumparan daripada kontaktor AC. Kumparan lilitan dua fase diperlukan agar kontaktor AC dapat menangani arus sirkuit primer yang besar. Selain itu, kontaktor DC memerlukan arus sirkuit primer yang lebih besar, yang mengharuskan penggunaan kumparan lilitan dupleks seri.
Kontaktor AC (klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut) biasanya lebih besar daripada kontak DC. Penekanan busur yang disediakan oleh kontak ini lebih kuat daripada relai, sehingga lebih baik untuk arus motor yang besar. Kontak DC juga lebih mahal daripada kontak AC, tetapi sering kali lebih cocok untuk sirkuit besar.
Telp: +86-577-88671000
Surel: ceo@tosun.com
Skype: tosunelektrik
Telepon: +86-139 6881 9286
WhatsApp: +86-139 0587 7291
Alamat: Kamar No.1001 Wenzhou Fortune Center, Station Road, Wenzhou, Tiongkok
WhatsApp kami